Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Kerajaan Konstantinopel

Konstantinopel (bahasa Yunani: Κωνσταντινούπολις, bahasa Latin: Constantinopolis, bahasa Turki Utsmaniyah: قسطنطینیه, bahasa Turki: Kostantiniyye atau İstanbul) adalah ibu kota Kekaisaran Romawi, Kekaisaran Romawi Timur, Kekaisaran Latin, dan Kesultanan Utsmaniyah. Hampir selama Abad Pertengahan, Konstantinopel merupakan kota terbesar dan termakmur di Eropa.[1]

Sekurang-kurangnya sejak abad ke-10, kota ini umum disebut Istanbul yang berasal dari kata Yunani Istimbolin, artinya "dalam kota" atau "ke kota". Setelah ditaklukkan oleh kaum Utsmaniyah pada 1453, nama resmi Konstantinopel dipertahankan dalam dokumen-dokumen resmi dan cetakan mata uang logam. Ketika Republik Turki didirikan, pemerintah Turki secara resmi berkeberatan atas penggunaan nama itu, dan meminta agar diganti dengan nama yang lebih umum, yakni Istanbul.[2][3][4] Penggantian nama tersebut diatur dalam Undang-Undang Pelayanan Pos Turki, sebagai bagian dari reformasi nasional Atatürk.[5][6] Istanbul berasal dari kata Stambol, yakni sebutan untuk Konstantinopel yang digunakan kaum Yunani dan Slavia dalam percakapan sehari-hari (Untuk penjelasan lebih lanjut, lihat Nama-nama Istanbul).

Bizantium

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Bizantium

Konstantinopel didirikan oleh Kaisar Romawi Konstantinus I di atas situs sebuah kota yang sudah ada sebelumnya, Bizantium, yang didirikan pada permulaan masa ekspansi kolonial Yunani, kemungkinan besar sekitar 671-662 SM. Situs ini terletak di jalur darat dari Eropa ke Asia, dan jalur laut dari Laut Hitam ke Laut Mediterania, serta memiliki sebuah pelabuhan yang besar dan masyhur di Tanduk Emassunting 306–337

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/3e/Byzantinischer_Mosaizist_um_1000_002.jpg/220px-Byzantinischer_Mosaizist_um_1000_002.jpg

http://bits.wikimedia.org/skins-1.18/common/images/magnify-clip.png

Kaisar Konstantinus I mempersembahkan kota Konstantinopel kepada Maria dan Kanak-Kanak Yesus dalam sebuah mosaik Gereja Hagia Sophia, sekitar tahun 1000

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/e6/Constantinopolis_coin.jpg/220px-Constantinopolis_coin.jpg

http://bits.wikimedia.org/skins-1.18/common/images/magnify-clip.png

Koin yang dikeluarkan Konstantinus I untuk memperingati pendirian Konstantinopel

Konstantinus memiliki rencana-rencana besar dalam segala bidang. Setelah memulihkan kesatuan kekaisaran, dan karena sedang melakukan reformasi besar dalam pemerintahan serta mensponsori konsolidasi masyarakat Kristen, dia sungguh-sungguh sadar akan keterbatasan Roma sebagai sebuah ibu kota. Roma terlalu jauh dari garis-garis perbatasan, dan oleh karena itu jauh pula dari angkatan bersenjata dan dewan kekaisaran. Roma tidak diminati sebagai lahan bermain bagi para politisi yang berseberangan dengan pemerintah. Tetapi Roma telah menjadi ibu kota negara selama seribu tahun, dan tampak tak terpikirkan untuk memindahkan ibu kota ke tempat lain. Meskipun demikian, Konstantinus melihat Bizantium sebagi lokasi yang tepat: tempat seorang kaisar dapat bertahta, memiliki pertahanan yang matang, dan memiliki kemudahan akses ke perbatasan Danube maupun Efrat, dewan kekaisaran memperoleh suplai dari kebun-kebun yang subur dan bengkel-bengkel yang canggih di Asia, perbendaharaannya diisi oleh provinsi-provinsi termakmur dalam kekaisaran.

Konstantinopel dibangun selama enam tahun, dan diresmikan pada 11 Mei 330.[7] Konstantinus membagi kota yang diperluas itu, seperti Roma, menjadi 14 kawasan, dan mendandaninya dengan fasilitas-fasilitas umum yang layak bagi sebuah metropolis kekaisaran.[8] Akan tetapi, mula-mula, Roma baru Konstantinus tidak memiliki semua kemuliaan Roma lama. Kota ini memiliki seorang proconsul, bukannya seorang prefek urban. Tidak memiliki praetor, tribun, ataupun quaestor. Meskipun memiliki senator-senator, mereka hanya begelar clarus, bukan clarissimus, seperti di Roma. Konstantinopel juga tidak memiliki jajaran administratif yang mengatur suplai pangan, polisi, patung-patung, kuil-kuil, saluran-saluran pembuangan, saluran-saluran air bersih, atau fasilitas-fasilitas umum lainnya. Program baru pembangunan diselenggarakan dengan tergesa-gesa: Pilar-pilar, pualam-pualam, daun-daun pintu, dan ubin-ubin dipindahkan dari kuil-kuil kekaisaran ke kota baru itu. Dengan cara yang sama, banyak karya seni yunani dan Romawi segera terlihat di alun-alun dan jalan-jalan. Kaisar mendorong pendirian bangunan-bangunan pribadi dengan cara menjanjikan kepada para pemilik bangunan hadiah lahan dari tanah negara di Asiana dan Pontica, dan pada 18 Mei 332 dia mengumumkan bahwa, sebagaimana halnya di Roma, bahan pangan akan disalurkan secara cuma-cuma kepada warga kota. Konon saat itu jumlahnya mencapai 80.000 ransum sehari, disalurkan dari 117 titik distribusi di seluruh kota.[9]

Konstantinus membuka alun-alun baru di pusat kota tua Bizantium, menamakannya Augustaeum. Dewan senat (atau Curia) yang baru ditempatkan di sebuah basilika di sebelah timur alun-alun. Di sebelah selatannya berdiri istana agung kaisar dengan gerbangnya yang megah, Chalke, dan aula upacaranya yang dikenal sebagai Istana Daphne. Tak jauh dari situ terdapat Hippodromos, tempat pacuan kuda yang mampu menampung 80.000 penonton, dan pemandian Zeuxippus yang terkenal. Di sisi barat Augustaeum berdiri Milion, sebuah monumen berlengkung, titik awal untuk mengukur jarak ke seluruh Kekaisaran Romawi Timur.

Dari Augustaeum terbentang sebuah jalan raya, Mese (bahasa Yunani: Μέση [Οδός], secara harfiah berarti "[Jalan] Tengah"), dipagari jajaran pilar. Karena membentang turun dari bukit pertama dan naik ke bukit kedua, jalan ini melintasi sisi kiri Praetorium atau Gedung Kehakiman. Kemudian melintasi Forum Konstantinus yang berbentuk oval tempat dewan senat kedua dan sebuah pilar tinggi yang dipuncaknya tegak sebuah arca Konstantinus dalam rupa Helios, bermahkota sebuah lingkaran suci dengan tujuh berkas sinar dan menghadap ke arah matahari terbit. Dari sana Mese melintasi Forum Taurus, kemudian Forum Bous, dan akhirnya naik ke bukit ketujuh (atau Xerolophus) melewati Gapura Kencana di Tembok Konstantinus. Setelah pendirian Tembok Theodosius pada abad ke-5, Mese diperpanjang sampai ke Gapura Kencana yang baru. Panjang keseluruhannya mencapai tujuh Mil Romawi.395–527

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/05/Theodosius_colum%2C_Istanbul.jpg/220px-Theodosius_colum%2C_Istanbul.jpg

http://bits.wikimedia.org/skins-1.18/common/images/magnify-clip.png

Theodosius I adalah Kaisar Romawi terakhir yang memerintah Keaisaran Romawi yang utuh (detail dari Obelisk di Hippodromos Konstantinopel

Prefek Kota Konstantinopel pertama yang diketahui adalah Honoratus, yang menjabat sejak 11 Desember 359 sampai 361. Kaisar Valens membangun Istana Hebdomon di tepian Propontis dekat Gapura Kencana, kemungkinan besar untuk digunakan pada saat pemeriksaan pasukan. Semua kaisar sampai dengan Zeno dan Basiliscus dinobatkan dan diumumkan di Hebdomon. Theodosius I membangun Gereja Yohanes Pembaptis sebagai tempat penyimpanan tengkorak orang suci itu (sekarang disimpan di Istana Topkapı di Istanbul, Turki), mendirikan sebuah tugu peringatan atas dirinya di Forum Taurus, dan merombak reruntuhan kuil Aphrodite untuk dijadikan sebuah gudang kereta Prefek Pretoria; Arcadius membangun sebuah Forum baru yang dinamakan menurut namanya sendiri di Mese, dekat tembok-tembok Konstantinus.

Pengaruh Konstantinopel lambat-laun meredup. Setelah diguncang oleh Pertempuran Adrianopel pada 378, di mana Kaisar Valens beserta pasukan-pasukan Romawi terbaik dihancurkan oleh kaum Visigoth hanya dalam beberapa hari saja, Konstantinopel mulai memperhatikan pertahanannya, dan Theodosius II membangun Tiga Lapis Tembok Pertahanan setinggi 18 Meter (60 Kaki) pada 413-414, yang tak dapat ditembus sampai munculnya bubuk mesiu. Theodosius juga membangun sebuah Universitas dekat Forum Taurus, pada 27 Februari 425.

Sekitar periode ini, Uldin, seorang pemimpin kaum Hun, muncul di Danube dan bergerak maju ke Thrace, namun dia dikhianati oleh banyak pengikutnya, yang menyeberang ke pihak Romawi dan memukul mundur raja mereka kembali ke utara sungai itu. Karena kejadian ini, tembok-tembok baru didirikan untuk mempertahankan Konstantinopel, dan armada di Danube ditingkatkan.

Sementara itu, kaum Barbar menguasai Kekaisaran Romawi Barat: Kaisarnya lari ke Ravenna, dan kerajaannya binasa. Setelah peristiwa ini, Konstantinopel benar-benar menjadi kota terbesar di Kekaisaran Romawi sekaligus di dunia. Kaisar-kaisar tidak lagi mondar-mandir dari satu ibu kota dan istana ke ibu kota dan istana lainnya. Mereka berdiam di istananya dalam kota besar itu, dan mengutus jenderal-jenderal untuk memimpin bala tentara mereka. Kemakmuran Mediterania Timur dan Asia Barat mengalir masuk ke Konstantinopel.

527–565

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/91/Map_of_Constantinople_%281422%29_by_Florentine_cartographer_Cristoforo_Buondelmonte.jpg/220px-Map_of_Constantinople_%281422%29_by_Florentine_cartographer_Cristoforo_Buondelmonte.jpg

http://bits.wikimedia.org/skins-1.18/common/images/magnify-clip.png

Peta Konstantinopel (1422) karya Kartografer asal Firenze Cristoforo Buondelmonti[11] adalah peta Konstantinopel tertua yang masih ada, dan satu-satunya peta yang berasal dari masa sebelum kota itu ditaklukkan bangsa Turki pada 1453

Kaisar Yustinianus I (527–565) termasyur berkat kemenangan-kemenangannya dalam peperangan, reformasi-reformasi hukumnya, dan karya-karya pembangunannya. Dari Konstantinopellah armada ekspedisinya bertolak untuk merebut kembali bekas Keuskupan Afrika pada atau sekitar 21 Juni 533. Sebelum bertolak, kapal Komandan Belisarius berlabuh di depan istana kekaisaran, dan Patriark memimpin doa demi keberhasilan armada. Setelah memenangkan pertempuran pada 534, harta-benda Bait Allah Yerusalem yang dijarah pasukan Romawi pada 70 Masehi dan yang kemudian dibawa ke Kartago oleh kaum Vandal setelah menjarah Roma pada 455, dibawa kembali ke Konstantinopel dan disimpan di sana selama beberapa waktu, mungkin saja di dalam Gereja St. Polyeuctus, sebelum akhirnya dikembalikan kepada Yerusalem di Gereja Kebangkitan atau Gereja Baru.[12]

Lomba balap kereta sangat digemari di Roma selama berabad-abad. Di Konstantinopel, hippodromos makin lama makin meningkat reputasinya sebagai tempat berpolitik. Di sanalah (sebagai bayangan yang silam dari pemilihan umum di Roma lama) rakyat secara aklamasi menunjukkan persetujuan mereka atas seorang kaisar baru, dan di sana pula mereka terang-terangan mengkritik pemerintah, atau menyerukan penggantian menteri-menteri yang tidak disukai masyarakat. Pada masa pemerintahan Yustinianus, ketertiban umum di Konstantinopel menjadi isu politik yang penting.

Selama periode akhir Romawi dan awal Bizantin, Agama Kristen menuntaskan permasalahan-permasalahan mendasar akan identitasnya, dan perselisihan antara kubu Ortodoks dan Monofisit menimbulkan kekacauan yang serius. Kekacauan ini diekspresikan melalui keikutsertaan dalam keanggotaan pendukung tim biru dan hijau pada balapan kereta. Para pendukung tim biru dan tim hijau konon[13] memelihara kumis dan janggut, mencukur rambut di bagian depan dan memanjangkan rambut di bagian belakang kepala, mengenakan jubah berlengan lebar dan berikat pinggang; dan membentuk kelompok-kelompok yang meraung-raung dan melakukan kejahatan di jalanan pada malam hari. Pada akhirnya kekacauan-kekacauan ini memuncak pada sebuah pemberontakan besar pada 532, yang dikenal sebagai kerusuhan "Nika" (dari pekik-perang "Kemenangan!" yang diteriakkan para pemberontak).

Kebakaran yang disulut para pemberontak Nika menghanguskan basilika St. Sophia yang dibangun Konstantinus, yakni gedung Gereja utama Konstantinopel, yang berdiri di utara Augustaeum. Yustinianus menugaskan Anthemius dari Tralles dan Isidorus dari Miletus untuk menggantikannya dengan gedung Gereja St. Sophia yang baru dan yang tiada duanya. Gedung ini adalah katedral agung Gereja Ortodoks, yang kubahnya konon bertahan di ketinggian atas kehendak Tuhan semata, dan yang terhubung langsung dengan istana sehingga keluarga kerajaan dapat pergi ke Gereja tanpa perlu melalui jalanan.[14] Peresmiannya digelar pada 26 Desember 537 dan dihadiri kaisar, yang berseru, "Wahai Salomo, aku telah menyaingimu!"[15] Pengurusan St. Sophia ditangani oleh 600 orang termasuk 80 imam, dan menghabiskan biaya pembangunan sebesar 20.000 pon emas.[16]

Yustinianus juga menugaskan Anthemius dan Isidorus untuk meruntuhkan bangunan asli Gereja Para Rasul Kudus yang dibangun Konstantinus dan menggantikannya dengan sebuah gedung gereja baru dengan nama yang sama. Gereja ini dirancang dalam bentuk salib sama-sisi dengan lima kubah, dan dihiasi mosaik-mosaik indah. Gereja ini terus menjadi tempat pemakaman para kaisar mulai dari Konstantinus sendiri sampai abad ke-11. Ketika Konstantinopel jatuh ke tangan Turki pada 1453, Gereja ini diruntuhkan untuk menyediakan tempat bagi makam Mehmed II Sang Penakluk. Yustinianus juga memperhatikan aspek-aspek lain dari lingkungan pembangunan kota. Dia menetapkan larangan mendirikan bangunan di tepi laut, dengan maksud untuk menjaga keindahan pemandangan.[17]

Selama masa pemerintahan Yustinianus I, populasi Konstantinopel mencapai 500.000 jiwa.[18] Namun jumlah populasi juga menurun akibat menyebarnya Wabah Yustinianus antara 541–542 Masehi. Wabah ini membunuh sekitar 40% warga kota.[19] Bertahan hidup, 565–717

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/1c/Walls_of_Constantinople.JPG/220px-Walls_of_Constantinople.JPG

http://bits.wikimedia.org/skins-1.18/common/images/magnify-clip.png

Bagian yang telah direstorasi dari benteng pertahanan yang melindungi Konstantinopel selama Abad Pertengahan

Di awal abad ke-7, Bangsa Avar dan kemudian Bangsa Bulgar menduduki sebagian besar wilayah Balkan sehingga menjadi ancaman dari Barat bagi Konstantinopel. Di saat yang sama, Kekaisaran Sassaniyah di Persia menduduki Prefektur Timur, dan menerobos maju ke Anatolia. Heraclius, putera eksark Afrika, berlayar ke Konstantinopel dan dinobatkan sebagai kaisar. Karena situasi militer sangat mengkhawatirkan, dia sempat mempertimbangkan pemindahan ibu kota kekaisaran ke Kartago, namun diurungkannya setelah warga Konstantinopel memohon-mohon padanya untuk tetap tinggal. Konstantinopel kehilangan haknya atas gandum gratis pada 618, setelah Heraclius sadar bahwa kota itu tak lagi dapat memperoleh pasokan dari Mesir akibat peperangan dengan Persia. Populasi Konstantinopel menurun drastis karenanya, dari 500.000 menjadi 40.000-70.000 jiwa saja.[20]

Smentara kota besar itu dikepung musuh, Heraclius memimpin bala tentaranya memasuki wilayah Persia dan dalam waktu singkat berhasil memulihkan status quo pada 628, setelah Persia melepaskan seluruh wilayah taklukan mereka. Meskipun demikian, kekaisaran terus melemah karena gempuran-gempuran Bangsa Arab sehingga kehilangan provinsi-provinsinya di Afrika dan Tenggara Mediterania untuk selamanya. Pengepungan pertama Konstantinopel oleh Kaum Muslim berlangsung dari tahun 674 sampai 678, dan pengepungan kedua berlangsung dari tahun 717 sampai 718. Sementara Tembok-tembok Theodosius tak dapat ditembus oleh serangan darat, sebuah penemuan baru yang dikenal dengan julukan "Api Yunani" memampukan Angkatan Laut Bizantin menghancurkan armada Arab dan memungkinkan pasokan makanan tetap mengalir ke dalam kota. Pada pengepungan kedua, pertolongan yang sangat menentukan diulurkan oleh Bangsa Bulgar. Kegagalan pengepungan ini sangat merugikan Kekhalifahan Umayyah, serta memulihkan perimbangan kekuatan antara Bizantin dan Arab.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Teks Naskah Drama Ande-Ande lumut

Drama Bahasa Jawa ''Ande-ande Lumut''

Skenario Drama

“Ande-ande Lumut”

Prolog

(Musik 1 : prolog)

Kadadosan ing Negari ingkang gemah ripah loh jinawi , tata tentrem kerta raharja . wonten salah sawijining pangeran ingkang gesangipun sarwe kacekapan . pangeran kala wau inggih punika putra mahkota ingkang bade nglajengake tahta kerajaan .

Ananging pangeran kala wau mboten marem kalih gesangipun ingkang kacekapan . pangeran kapingin lelono. Nglampahi wono. Pangeran kepingin madosi jati dirine ugi penggalaman gesang . saking mriku wau kawiwitan lelampahan gesangipun pangeran ingkang manggihake sisihan gesangipun inggih punika lare wadon ingkang sae manahipun lan ayu pasuryane.

Bagian 1 :

(musik 2 : di hutan )

Kalih tiang kaneman mlampah ngelewati wono ingkang rimbun . ningali kanan keringipun mboten bilih wonten kewan utawi peksi ingkang saget dipun buru. Kaneman bagus kalihan pandereke. Paneman wau sakyektosipun inggih punika pangeran ingkang lelono kangge pados jati dirinipun .

(keterangan: Dua orang berjalan waspada melihat keatas dan kebawah, mencari binatang buruan)

Pangeran : Jo… bejo… kowe neng endi? jo…. bejo…

Bejo : Pangeran…. Pangeran…. Panjenengan wonten pundi pangeran?….

(keterangan: berjalan mundur…. Kemudian bertabrakan bersama, sampai gelimbungan).

Pangeran : aduh… kowe kui ati-atio….

Bejo : hehehe.. ngapunten pangeran… kula mboten ngertos pangeran enten wingking kula…

Pangeran : rene Jo rene!!!…. Aku arep cerita.

Bejo : wonten napa pangeran….

(keterangan: dua orang duduk bersama dan bercerita)

Pangeran : Kok renek kewan dina iki ya?

Bejo : Injih pangeran sepi sanget…!!!

(Keterangan : Pangeran dan pengawalnya berdiri, Kaget melihat ada orang di hadapan mereka)

Pangeran : Siapa kui jo…

Bejo : kula mboten ngertos pangeran.

Pangeran : ngapunten bu , kula bade tanglet?

(keterangan: Yang ditanya diam, tidak menjawab, sibuk dengan kayu bakarnya)

Pangeran : Kulanuwun… bu….

(keterangan: Pangeran mendekat pada mbok rondo, tiba-tiba mbok rondo kaget melihat pangeran)

Mbok rondo dadapan : waladalah…. Sapa kowe?..

Pangeran : kula penggembara bu… ngapunten niki dusun napa?

Mbok rondo dadapan : Iki dusun dadapan le… kowe arep ngapa neng kene??

Pangeran : kula bade menggembara bu… ananging kula tersesat mboten ngertos dalane.

Mbok rondo dadapan : Wah.. yow wes…kowe melu mbok wae pie le ??tak dadekne anak angkatku yen kowe gelem.

Pangeran : Wah.. injih bu kulo purun bu..

Mbok rondo dadapan : mulai sekiki kowe dadi anakku.kowe tak jenengke ande-ande lumut ya le.

(keterangan: Pangeran bersama dengan pengawal dan mbok rondo pergi menuju rumahnya)

(Musik 3 di hutan < akhir > )

Bagian 2 :

(musik 4 : dirumah keluarga kleting-kleting )

Wonten injang ingkang terang Mbok rondo kleting nyawiji kalihan putri-putrinipun. Putri-putri Mbok rondo kleting sanget ayu pasuryane, piyambake inggih punika kleting merah,kleting hijau ugi salah sak tunggaling putri tirinipun ingkang nami kleting kuning.

Mbok rondo kleting sanget remen lan tresno kalian putri-putrinipun , ananging benten kalian kleting kuning, dados putri tiri piyambake sanget dibentenake katresnonipun. Kleting kuning didawuhi nyapu,ngresiki griya lan ugi nyambut dame ling sawah . sanget mrihatinake kleting kuning.

(keterangan: datanglah kleting kuning membawa sapu, menyapu dan mengepel lantai. Duduk di pojok ruangan. Tak lama datang mbok rondo mengawasi kleting kuning. Disusul sodaranya kelting merah,dan hijau berjalan menuju mbok rondo)

Mbok rondo Kleting : Anak-anakku sing ayu-ayu…rene ndug

Kleting-kleting : injih . Mbok…

Mbok rondo : ngene ndug ana berita sing penting banget…

Kleting merah : Berita apa to mbok… (dewasa)

Kleting Hijau : iya mbok enten napa ta??(manja, mendekat sambil memegang tangan mbok rondo kleting)

Mbok rondo kleting : kowe ngerti ta… mbok rondo dadapan kui duwe anak sing bagus banget, jenenge ande-ande lumut.

Kleting-keleting : Owh… ande-ande lumut…. Bagus!!!! Wahh gelem no….

Mbok rondo klenting : iyo,, mbok rondo dadapan gawe saembara kanggo anake ande-ande lumut sing lagi goleki garwo pendampinge…

Klenting-klenting : wahh ,,,purun sanget bu….

(keterangan :kleting merah dan hijau bersama bergaya manja, centil)

Mbok rondo kleting : iya… mengko mbok arep dandani kowe-kowe gen dadi putri sing ayu-ayu, sapa ngerti salah sijine kepilih dadi garwone ande-ande lumut.

Kleting-kleting : Iya mbok.. purun_purun…

Kleting merah : wahh mesti aku sing dipilih mengko, kan aku ayu…

Kleting hijau : ora iso,,!!mesti aku sing dipilih ande-ande lumut dadi garwone….

Kleting merah : heh!! Aku kan luwih tua saka kowe…kudune kowe ngajeni aku dadi mbakyumu…!!!!

Mbok rondo kleting : wes-wes to!! Rasah padu..anak-anake mbok kan ayu-ayu,,rasah do udur…!! Gek neng njero,,siap-siap dowan!!!

Kleting-kleting :injih mbok….

(keterangan: kleting merah,hijau meninggalkan mbok rondo dan masuk kerumah)

Mboten dangu melih , kleting kuning ingkang saking wau mirengake pirembugan saderekipun , datengi mbok rondo lan dialog.

Kleting Kuning : Mbok… kulo bade matur…

Mbok rondo kleting : Matur opo….? Apa kowe wes rampung nyapune ?

Kleting kuning : Sampun mbok…, ngenten mbok… kula inggih kepingin nglamar dados garwone ande-ande lumut kados mbakyu-mbakyu klenting.

Mbok rondo kletling : Owh yow wes..rene tak dandani kowe .

(keterangan: mbok rondo memberikan angus dan bau-bau tidak sedap kepada Kleting kuning)

Mbok rondo Kleting : yow wes sakiki kowe ngumbahi klambi-klambine mbakyumu karo gone mbok neng kali kono.

(keterangan: Mbok rondo mendorong Kleting kuning dengan kasar)

Kleting kuning : Injih mbok…

(keterangan: Kleting kuning meninggalkan mbok rondo dan menuju dapur)

Mbok rondo Kleting : Hahaha… muga-muga sing ditrima dadi garwone ande-ane lumut yaiku salah sijine anak-anakku.. dudu kleting kuning.

(keterangan: mbok rondo kleting tertawa terbahak-bahak, menuju kedalam rumah)

Kleting kuning nampi menapa ing ingkang dipun langkahi kanti sabar dipun dawuhake mbok rondo kleting ditampa kanti lemah manah .

(musik 5 : dirumah keluarga kleting-kleting )

Bagian : 3

(Musik 6 :perjalanan menuju sungai,, suara ghaib )

Kleting kuning saben dinten nyambut damel ,ngresiki griya,ugi nyambut damel wonten lading. Mboten karaos sayah lan keluh kesah . sinaos piyambake dipun damel mboten sae kaliyan mbok rondo klenting. Naming piyambake ugi Gusti Allah ingkang ngertos sengkowo piyambake . piyambake ngajengaken Gusti Allah bade maringi ganjaran ingkang sae kangge piyambakipun.

Kleting Kuning : Duh… Gusti ngenten niki geangipun kula…mugi-mugi kula saget nampi kanti lemah manah.

(Musik 7 : suara ghaib )

Suara Ghaib : Hai… cah wadon ayu.

Kleting kuning : Siapa kui…

Suara Ghaib : Kowe rasah wedi.. aku sifat sae sing ana ing njero awakmu. …

Kleting kuning : ameh ngapa kowe?..

Suara Ghaib : Aku arep menehi kowe pusaka… terimonen … mugo-mugo pusaka iki keguna karo kowe. Iki jenenge Jimat Kalimosodo. Terimonen cah ayu.

Kleting kuning : Injih matur nuwun..

(keterangan: Kleting kuning meninggalkan sungai dengan membawa pusaka barunya).

(Musik 8 : suara ghaib )

Bagian : 4

(musik 9 : Yuyu kangkang (awal)

Lan salah sawijining lepen ingkang toyonipun santer , wonten mriku yuyu kangkang gesang. Piyambake ingkang nguasani lepen menika . piyambakipun si yuyu kangkang ingkang julik.

(keterangan: Yuyu kangkang sang penjaga sungai sedang mondar-mandir mengawasi jika ada orang datang).

Yuyu kangkang : Hohohoho…. Godong waru ko bolong-bolong… bocah ayu ko moblong-moblong….Sapa kae sing teko??

(keterangan: kemudian datang Kleting Merah dan hijau menuju pinggir sungai)

Kleting merah : Wah… kaline banjir…

Kleting hijau : Iya mbakyu… piye carane awake dewe nyebrang??

Kleting merah : kosek-kosek…….kae ono yuyu kang-kang to????

Kleting hijau : Wah… iya.. ayo jaluk tulung yuyu kang-kang wae mbakyu..

Kleting merah : Iya ……….Yuyu kangkang… yuyu kangkang…

Yuyu kangkang : Hahaha… ana apa cah ayu-ayu…

Kleting merah : Yuyu kangkang… aku jalik tulung kowe….tolong sebrangke lewat kali iki…

Yuyu kangkang : Wah…abot banget kui, tapi enek syarate cah ayu….enek imbalane

Kleting merah : imbalane apa to…kon mbayar ngango duit?? Wah kowe kui mata duitan…

Kleting hijau : yow wes lah yen duit gampang….mengko tak bayar..

Yuyu kangkang : dudu duit…aku rak doyan…. Hahaha

Kleting-kleting : Prett….

Yuyu kangkang : Imbalane yaiku ngango tangamu..

Kleting merah : apa tanganku???ameh bok kapakne??

Yuyu kangkang : ora tak kapak-kapakne…mung tak ambung sitik…

Kleting hijau : ihhhhh,,,emohh ahh….gilani…

Kleting merah : iyo,,apa renek imbalan liyane..??mosok tanganku sing wangi iki bok ambungi??hiiiii

Yuyu kangkang : yow wes yen wegah…yen suwe-suwe mengko imbalance nambah…

(keterangan: kleting merah dan hijau berembug)

Kleting merah : yow wes,,,tapi neng tangan wae,,sedilit tok….

(keterangan: yuyu kangkang menyebrangkan kleting merah. dan hijau bergantian)

Yuyu kangkang : Wah… seneng banget aku iso ngambung tangane cah wadon ayu-ayu..

(keterangan: datanglah kleting kuning akan menyebrang)

Yuyu Kangkang : Hohoho.. apa kui??.. ambune rak enak,,,rupane elek banget.

Kleting Kuning : Wah… kok banjir to??pie carane aku iso nyebrang??

Wah kae enek yuyu kangkang,,yuyu kangkang merene.tolong sebrangne aku.

Yuyu kangkan : Hahaha… aku wegah

Kleting kuning : mengko tak keki duit…

Yuyu kangkang : aku wegah… wes kono lungo.. ojo rene meneh!!dasar wung wadon elek

Kleting Kuning : alah…kowe kok jahat to Yuyu kangkang…

(keterangan: Kleting kuning mengeluarkan biting)

Kleting kuning : Yow wes yen kui karepmu. Aku arep gawe kali iki asat.

Dumadaan lepen menika asat , yuyu kangkang kacilakan lajeng kesah tebih. Sak lajengipun klenting kuning saget lumampah nyebrang lepen menuju griya mbok rondo dadapan , griyanipun si ande-ande lumut.

(Musik 10 : Yuyu kangkang mati)

Bagian 5

(Musik 11 : dirumah mbok rondo dadapan (awal) )

Salah sawijining dusun ingkang nami Dadapan , mbok rondo nembe nyapu griya , wonten ndalem mriku wau si ande-ande lumut nembe ngaji wonten salah sawijining surau . ngentosi gengantilaning manah ingkang dipun janjiaken Gusti Allah kangge piyambake.

(keterangan: Mbok rondo sedang menyapu halaman rumah, tiba-tiba datang rombongan gadis-gadis cantik, kleting merah, biru dan hijau)

Kleting-kleting : Assalamu’alaikum…

Mbok rondo dadapan : Wa’alaikumsalam, sapa ya…

Kleting merah : kula mbok…Kleting Merah

Kleting Hijau : kula kleting hijau mbok…

Mbok rondo dadapan : wah.. ono cah wadon ayu-ayu arep ngopo iki??

Kleting-kleting : Kita arep nglamar Ande-ande lumut mbok…

Mbok rondo dadapan : Owh.. arep nglamar ande-ande lumut… sek ya… tak omongne ande-ande lumut…

(keterangan: mbok rondo menyanyikan lagu)

(Musik 12 : kleting merah)

Mbok rondo dadapan : Putraku si ande-ande lumut.. temuruno ono putri kang ngunggah-unggahi… putrine Ngger sing ayu rupane.. kleting abang iku kang dadi asmane…

Ande-ande Lumut : Duh ibu… kulo mboten purun… aduh ibu … kulo mboten medun… najan ayu sisane si yuyu kangkang.

Mbok rondo dadapan : Wah… ora gelem ki nduk….

Kleting hijau : Cobi kulo mbok…

(Musik 14 : kleting ijo)

Mbok rondo dadapan : Putraku si ande-ande lumut.. temuruno ono putri kang ngunggah-unggahi… putrine Ngger sing ayu rupane.. kleting ijo iku kang dadi asmane…

Ande-ande Lumut : Duh ibu… kulo mboten purun… aduh ibu … kulo mboten medun… najan ayu sisane si yuyu kangkang.

Mbok rondo dadapan : wah… ora glem kabeh kae…

(Tidak lama kemudian, datanglah Kleting Kuning, dari kejauhan sudah tercium bau yang tidak enak, wajahnya coreng moreng karena debu.)

(keterangan : datanglah Kleting Kuning menuju mbok rondo)

Kleting kuning : Assalamu’alaikum…

Mbok rondo dadapan : wa’alaikumsalam… sopo iku ya…

Kleting kuning : kula Kleting kuning mbok… bade nglamar Ande-ande lumut.

Mbok rondo dadapan : Opo.. arep nglamar anakku??? Ora salah to…

Kleting merah : La iyo… rupamu elek ambumu rak enak.aku wae sing ayu ditolak kok sansoyo kowe??

Kleting Kuning : Di coba disik mbok…

(Musik 15 : kleting Kuning)

Mbok rondo dadapan : Putraku si ande-ande lumut.. temuruno ono putri kang ngunggah-unggahi… putrine kang olo rupane.. kleting kuning iku kang dadi asmane…

Ande-ande Lumut : Aduh ibu… kulo inggih purun… dalem putro inggih bade medun, najan olo meniko kang putro… suwun.

Mbok rondo dadapan : Lo… apa rasalah kowe le tole??

Ande-ande Lumut : mboten bu niki sampun dadi pilihane kula

(keterangan ; kleting-kleting kusak-kusuk)

Mbok rondo dadapan : Owh.. yen kui pilihanmu karepmu le..ibu manut wae.

Ande-ande lumut : Ibu.. kula bade ngomong jujur setunggal hal

Mok rondo dadapan : Apa kui???

Ande-ande lumut : Ibu… sak jane iki kulo iku pangeran ingkang menggembara golek penggalaman urip.

Mbok rondo dadapan : Apa… pangeran…???

Kleting-kleting : haa!!!!……???? Pangeran…???

(keterangan; kleting-kleting pingsan)

Pungkasane klenting kuning dados sisishanipun ande-ande lumut ,pasuryanipun ingkang awon ugi mambet dumadakake dados putrid ingkang ayu , sejatosipun piyambake inggih punika Putri Sekartaji . Lan ande-ande lumut sakmeniko dados Raja ngetosi kerajaan Ramanipun . pangeran ugi klenting kuning ,gesang slaras saklawase.

(Musik 16 : penutup )

Selesai

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS